Punya Banyak Masalah? Ya Bodo Amat Aja
Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat |
Namun ada kalanya juga, kita harus bersikap bodo amat pada beberapa permasalahan. Seperti halnya yang dipikirkan oleh seorang penulis bernama Mark Manson, dengan bukunya yang berjudul "The Subtle Art of Not Giving a F***", atau dalam bahasa Indonesia buku tersebut berjudul "Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat".
Dalam buku tersebut, Mark menjabarkan banyak hal tentang begaimana ia harus bersikap saat menghadapi masalah. Dari perspektif Mark yang masa bodo, malah justru menciptakan berbagai poin-poin yang cukup unik untuk diulas. Dan mungkin ide-ide tersebut, bertentangan dengan gagasan yang Anda yakini saat ini.
Yang "lebih" tak selalu membuat bahagia
Hidup dalam dunia yang sangat modern seperti saat ini, tolak ukur kebahagian hanya dinilai dari sesuatu yang terlihat berlebih. Pemikiran seperti itu, akan membuat kita berkeinginan memiliki penghasilan yang lebih tinggi, kendaraan yang lebih mewah, rumah yang lebih besar, dan masih banyak lagi angan-angan berlebih lainnya.
Sebenarnya tak ada yang salah dengan semua itu. Namun sering kali pikiran-pikiran tersebut mengganggu target yang ingin kita capai. Kita harus menyadari, bahwa waktu hidup dimiliki sangatlah terbatas. Maka dari itu, ada kalanya kita harus bersikap bodo amat, pada banyak hal yang akan mengganggu pikiran. Dan tentunya, kita masih punya hak merasakan kebahagiaan yang didapat dari apa yang pantas kita cintai.
Masalah adalah bagian kebahagian
Hidup hanyalah serangkaian masalah yang datang secara terus-menerus. Kita memang ditakdirkan untuk memiliki masalah. Tapi kita juga harus pintar memilah permasalahan tersebut berdasarkan nilainya. Sebelum memisahkan masalah, tentunya kita harus mengenali diri sendiri, serta memahami apa yang sedang kita prioritaskan.
Rasa ingin tahu merupakan naluri umum yang ada pada manusia, tapi kita juga harus menyaring mana yang harus diketahui, dan mana yang sebaliknya. Jalani saja apa yang harus kita jalani, meskipun sulit kita harus tetap hadapi. Pada dasarnya, untuk mencapai kebahagiaan, kita membutuhkan masalah yang bisa selesaikan.
Jangan berusaha dengan keras
Mungkin ini agak kontradiktif dengan apa yang sering kita pelajari. Namun Mark menjelaskannya dengan hukum kebalikan. Jadi, semakin kita ingin mendapatkan kebahagiaan, kita malah menjadi sulit untuk merasa bahagia. Semakin bersungguh-sungguh ingin melupakan sesuatu, justru akan membuat kita semakin mengingatnya.
Maka dari itu, Mark menyarankan untuk tak perlu berupaya keras menghindari penderitaan, hanya karena ingin bahagia. Bersikaplah masa bodo terhadap berbagai masalah yang tak bernilai di kehidupan kita. Mungkin nanti ada momen di kehidupan Anda, justru pada saat Anda menjalaninya dengan masa bodo, malah mendapatkan hasil yang lebih maksimal.
Menikmati proses
Terkadang kita sering membayangkan menjadi seperti orang yang kita idolakan, hidupnya terlihat sangat bahagia. Namun sayangnya kita jarang menyadari, dibalik kesuksesannya di hari ini, kita tak pernah tahu berapa banyak energi dan waktu yang telah ia korbankan sebelumnya,
Nah makanya, jangan cuma membayangkan pada level tertingginya saja, Pastinya orang-orang yang sukses di hari ini, membutuhkan proses yang begitu komlpleks. Jika ingin merasakan kesuksesan seperti orang yang Anda idolakan, tentunya Anda juga harus menikmati proses di level terendah.
Seperti itulah sebagian kecil makna dari buku tersebut. Siapa Anda di hari ini, merupakan hasil dari apa yang Anda jalani sebelumnya. Selama masih hidup, masalah akan selalu datang. Solusi untuk menyelesaikan masalah adalah, dengan cara menambah wawasan untuk menciptakan masalah baru.
Fokuslah hanya pada sesuatu yang penting saja. Kesulitan dan kegagalan, merupakan komponen dalam kehidupan untuk mengembangkan pikiran kita. Dan semua akan baik-baik saja pada saat kita bersikap bodo amat.
Tidak ada komentar untuk "Punya Banyak Masalah? Ya Bodo Amat Aja"
Posting Komentar