Perbedaan Cinta Dan Nafsu Saat Menjalin Hubungan Asmara

Beda nafsu dan cinta

Saat sedang kasmaran, semua akan terlihat indah. Sampai-sampai kita sulit membedakan antara cinta dan nafsu.

Bedanya memang tipis, banyak muda mudi yang terjebak, dan sulit membedakan perasaannya sendiri. apa itu dorongan dari nafsu, atau memang rasa cinta. Kita bisa membedakannya dari beberapa aspek.

1. Saat melihat kekurangan pasangan

Nafsu: Lebih cenderung melihat kesempurnaan, dan tak perduli dengan kekurangan pasangannya.
Cinta: Mampu melihat kekurangan dan kebiasaan buruk pasangannya. Namun ia tak mengeluh, tapi menerimanya dengan lapang dada.

2. Saat menginginkan masa depan

Nafsu: Selalu ingin dipuaskan kemauannya, tanpa terkecuali. Hingga terobsesi ingin selalu berdekatan dengan pasangan. Kebersamaan ialah fokus utamanya, tanpa memperhatikan perkembangan karakter satu sama lain.
Cinta: Ingin melihat pasangannya berkembang menjadi yang lebih baik, meskipun nanti ia tak lagi berada di sisi pasangannya.

3. Saat berpikir

Nafsu: Jarang berpikir secara rasional, hanya mengacu pada bagian tubuh. Ia tak peduli personalitas pasangannya.
Cinta: Selalu membiarkan logikanya berjalan sebagaimana mestinya. Meskipun pasangannya memiliki kualitas eksternal yang mempesona, tapi ia lebih tertarik pada sisi personalitas.

4. Saat berkomitmen

Nafsu: Komitmen yang diinvestasikan dalam hubungan seperti api yang membara, namun hanya menyala pada saat sedang berduaan saja.
Cinta: Mampu berkomitmen dan berkomunikasi dengan baik. Dua komponen tersebut membuat hubungan bertahan lama. Tak jarang, ia mengabaikan keinginginannya hanya demi kesepakatan yang terbaik.

5. Tingkat kepercayaan hubungan

Nafsu: Menjalani hubungan yang didasari oleh nafsu, akan lebih sering curiga dan cemburu. Ia tak akan rela pasangannya berdekatan dengan lawan jenis. Namun di sisi lain, keinginannya selalu ingin dipenuhi.
Cinta: Orang yang mencintai dengan tulus, akan belajar mempercayai pasangannya. Berusaha untuk mengurangi pikiran negatif, dan selalu mendukung perkembangan diri pasangannya.

6. Pengaruh diri

Nafsu: Awalnya hubungan yang dilandasi dengan nafsu, akan berkesan lebih bahagia. Hubungan intim dijadikan afeksi oleh satu sama lain, tanpa memikirkan aspek lainnya. Namun seiring berjalannya waktu, ia bisa membuatmu terpuruk dan tersakiti lebih dalam.
Cinta: Sedangkan pasangan yang dilandasi dengan cinta, akan saling melindungi, dan menjaga pasangannya. Apabila hal buruk terjadi, rasa cinta lah yang akan meringankannya. Kelak nanti setelah menikah, hubungan intim tidak dijadikan kepuasan utama. Baginya, itu hanyalah bonus untuk saling melengkapi kebahagian.