Pengertian Social Climbing Dan Ciri-ciri Social Climber

Ilustrasi: Social Climbing
Pada saat menjelejahi dunia maya, mungkin kita pernah membaca beberapa istilah yang masih asing. Beberapa diantaranya ialah Social Climbing dan Social Climber. Jika kita pernah mempelajari ilmu Sosiologi, mungkin istilah tersebut sudah tidak asing lagi. Banyak dari kita menyebut hal itu dengan istilah Panjat Sosial atau disingkat dengan Pansos. Namun, ada sedikit pergeseran makna dari istilah social climbing di sosial media dan ilmu sosiologi.

Apa Itu Social Climbing

Dalam ilmu sosiologi, social climbing dimasukan ke dalam kategori mobilitas sosial, tepatnya ialah mobilitas vertikal. Pada ilmu tersebut, social climbing diartikan sebagai pergeseran atau perubahan yang terlihat meninigkat pada status maupun kedudukan. Status peningkatan strata ini bisa mencakup  perorangan, dan bisa juga sekelompok orang.

Beda halnya jika kita mengartikannya dalam ranah sosial media di internet. Social climbing diartikan sebagai suatu bentuk cara dan upaya untuk memasuki kelas sosial yang lebih tinggi hanya demi pengakuan akan status sosialnya. Mereka akan menggunakan berbagai cara untuk selalu terlihat hebat di mata orang lain. Orang yang melakukan social climbing disebut juga dengan istilah social climber.

Berkembangnya suatu zaman, pastinya orang-orang akan mengikuti arus modernisasi. namun yang dilakukan oleh para social climber bikin kita geleng-geleng kepala. Mereka tak lagi mengukur kemampuan perekonomiannya, tak segan-segan mereka akan menunjukan dirinya melalui jejaring sosial diluar batas kemampuan aslinya. Tujuan utama mereka ialah hanya sekedar mencari pengakuan dan pujian, hanya itu saja.


Ciri-ciri Social Climber di Situs Jejaring Sosial

Sering Pamer Barang-barang Branded

Demi mencapai kepuasan dirinya, kerap mereka sering memamerkan barang-barang yang bermerek. Terkadang, ia tak perduli barang tersebut asli atau tidak, yang penting tujuannya tercapai dan dianggap mampu untuk memilikinya.

Sering Berpose Dengan Tingkah Tak Wajar

Demi dianggap keren, kadang para social climber sering melakukan tingkah laku yang aneh. Tak seperti orang pada umumnya, ia akan berpose berlebihan untuk mencari perhatian dan dengan sigap mempostingnya ke dalam situs pertemanan yang ia miliki.

Memposting Berbagai Wisata Mewahnya

Tak main-main, kerap mereka akan pergi ke tempat yang terlihat mewah hanya sekedar berfoto ria dan langsung mengunggahnya. Tak perduli mereka sedang banyak hutang atau dikejar debt collector, ia akan selalu tampil eksis dengan petualangan yang mewah.

Memanipulasi Info Pribadinya

Agar persepsi hebatnya tetap terjaga, kadang ia merubah info pribadinya di sosial media.
Namun apabila ada orang yang menanyakan detail tentang pekerjaannya, mereka sering mengabaikan pertanyaan tersebut meskipun ia telah mencatumkan info pekerjaannya dengan jabatan penting di sebuah perusahaan.

Hanya Mencari Teman Yang Kaya

Untuk terlihat mewah dan tampil elegant, mereka sering mencari teman dengan melihat status ekonomi terlebih dahulu. Hal tersebut dilakukan agar ia selalu diajak ke tempat-tempat yang menakjubkan, dan tentunya supaya dibayarin pula. Namun ketika temannya sedang susah, jangan harap ia akan menemani, karena social climber bukanlah tipikal teman yang saling membantu.

Sengaja Bodoh Demi Popularitas

Dilihat dari sisi yang berbeda, para pemanjat sosial dalam situs pertemanan kini justru memperlihatkan kebodohannya dengan sengaja. Prilaku tersebut dilakukannya untuk mencari perhatian para netizen agar terpancing dengan apa yang ia bicarakan. Pada kasus seperti ini, biasanya mereka juga sedang menaikan rating akun media sosial yang ia miliki.

Tidak ada komentar untuk "Pengertian Social Climbing Dan Ciri-ciri Social Climber"