Penyakit Stroke Tak Pandang Usia

Penyakit stroke kini tak lagi mengenal usia, jika dahulu stroke lebih sering diderita  orang-orang pada usia 45 tahun keatas, tapi kini justru stroke bisa mengancam siapa saja tanpa pandang usia. Data statistik menyebutkan setiap tahunnya stroke menyerang sekitar 15 juta orang.

Di Amerika Serikat, kurang lebih lima juta orang mengalami stroke. Lalu di Inggris, tercatat 250 ribu orang yang terkena penyakit stroke. Sementara di asia, yang lebih tepatnya di Indonesia, diperkirakan 500 ribu orang mengalami penyakit stroke. Dari data-data tersebut yang dicantumkan, sekitar 2,5 persen diantaranya meninggal akibat penyakit stoke, dan sisanya masih hidup dalam kondisi kecacatan ringan maupun berat.

Proses Pada Stroke

Stroke terjadi karena tersumbatnya peredaran darah pada otak yang terjadi secara spontan. Sumbatan tersebut akibat dari interupsi aliran darah pada otak secara mendadak yang mengaibatkan pecahnya pembuluh darah otak. Mengapa penyumbatan darah itu terjadi?

 Hal itu di karenakan otak membutuhkan banyak oksigen, otak sendiri mengandalkan pada peredaran darah, jika suplai oksigen terhenti maka yang terjadi adalah radang fungsi otak. Jika si penderita kehilangan oksigen pada otak terlalu lama, maka hal tersebut bisa dirasakan pada gejala awal seperti pusing, pingsan, lumpuh, bahkan bisa menyebabkan kematian apabila terlambat ditangani secara medis.

Jenis-Jenis Stroke

Menurut Prof. Dr. Jusuf Misbach SpS (K) yang menjadi dokter spesialis penyakit syaraf  dan menjabat sebagai Kep. Departemen Neorologi di RSCM, beliau mengungkapapkan ada dua macam stroke; yakni Stroke Iskemik dan Stroke Hemoragik.  

Stroke Iskemik, stroke jenis ini terjadi ketika aliran darah ke otak secara tiba-tiba terhambat, hambatan mendadak tersebut mengakibatkan sel-sel dan jaringan otak mati karena tidak lagi menerima oksigen dan bahan makanan dari darah. Mencapai 80 persen dari semua 'serangan otak' tersebut dan terjadi ketika tempat gumpalan darah dalam pembuluh bertanggung jawab untuk memasok darah ke otak, membunuh bagian dari organ itu.

Dalam stroke iskemik, penyumbatan bisa terjadi di sepanjang jalur pembuluh darah arteri yang menuju ke otak. Darah ke otak disuplai oleh dua arteria karotis interna dan dua arteri vertebralis. Arteri carotis interna merupakan cabang dari arteri carotis communis sedangkan arteri vertebralis merupakan cabang dari arteri subclavia.
Jenis Stroke
Namun pada jenis yang kedua. yaitu Stroke Hemoragik, terjadi ketika pembuluh darah pecah. Pecahnya pembuluh darah mengakibatkan darah mengalir ke rongga sekitar jaringan otak karena tidak menerima oksigen dan bahan makanan dari darah. Beberapa sel dan jaringan otak pun akan mati, "kematian" jaringan otak akan terjadi dalam waktu 4-10 menit setelah suplai darah terhenti, mengakibatkan pembuluh darah di otak pecah, sehingga pendarahan itu yang menyebabkan pembengkakan dan hematoma yang akhirnya akan merusak fungsi otak.

Dalam stroke hemorragik, pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya. Pendarahan dapat terjadi di seluruh bagian otak seperti caudate putamen, talamus, hipokampus, frontal, parietal, dan occipital cortex, hipotalamus, area suprakiasmatik, cerebellum, pons, dan midbrain. Hampir 70 persen kasus stroke hemorrhagik menyerang penderita hipertensi.

Dampak Terserang Stroke

Stroke memiliki sejumlah gejala yang sedemikian rupa, yang kerap terjadi antara lain mengakibatkan kelumpuhan setengah maupun kelumpuhan total yang termasuk menimpa organ gerak seperti mata, wajah, dan bibir. stroke juga bisa tampak dari gangguan rasa, seperti pada sebelah anggota badan, dari yang ringan (kesemutan) sampai yang berat (baal).

Gangguan kesadaran juga bisa terjadi, misalnya mudah mengantuk sampai tampak seperti koma. Demikian juga dengan gangguan verbal, baik karena organ bicara yang rusak maupun daya ingat yang turun, misalnya dalam bentuk tidak bisa mengeluarkan kata dan menangkap arti.


Faktor Penyebab Stroke

Stroke pada awalnya menyerang orang yang sedang sakit, tapi belakangan ini juga bisa dialami oleh mereka yang sering berolahraga. Semua disebabkan oleh tingkat stres yang tinggi dan dampak dari gaya hidup yang lebih dikatagorikan kedalam masalah mengkonsumsi makanan. Faktor keturunan yang juga bisa dianggap sebagai faktor resiko yang tak bisa dikontrol, misal riwayat keluarga yang menderita penyakit jantung.

Jenis kelamin perempuan lebih rentan terkena stroke terserang stroke dibandingkan dengan lai-laki. Faktor resiko pun bisa dicegah dengan cara mengurangi resiko penyakit diabetes mellitus, tidak mengkonsumsi alkoholm, tidak memakan makanan dengan kadar kolesterol yang tinggi,  tidak merokok, rajin berolahraga dan hindari kegemukan yang berlebihan (obesitas).

Pada awamnya, stroke bisa terjadi secara berulang, setelah serangan yang pertama, stroke terkadang bisa terjadi lagi dengan kondisi yang lebih parah. Ini umumnya terjadi pada penderita yang kurang kontrol diri, atau bisa jadi sudah merasa puas setelah mengalami penyembuhan (pasca stroke yang pertama) sehingga tidak lagi memeriksakan diri. Padahal, jika stroke sampai berulang, artinya terjadi perdarahan yang lebih luas di otak sehingga kondisinya bisa lebih parah dari serangan pertama.

Riset menunjukkan, di antara orang-orang yang pernah mengalami stroke, sekitar 40 persen di antaranya akan mengalami stroke berulang dalam waktu lima tahun. Mulai lah dari saat ini untuk menerapkan pola hidup sehat untuk mengurangi resiko terserang penyakit stroke. Jangan sepelekan saat ini, karena saat ini lah yang menentukan penyakit Anda di masa yang akan datang,

Sumber referensi: 
www.cdc.gov
id.wikipedia.org/wiki/Stroke
Litbang DepKes

Tidak ada komentar untuk "Penyakit Stroke Tak Pandang Usia"