Warna sering kali dijadikan sebagai sarana dekoratif. Selain memberikan keindahan, warna juga dianggap memiliki keterikatan dengan dimensi psikologis dalam pikiran seseorang.
Pada saat mata mampu melihat warna, tanpa kita sadari salah satu bagian otak yang bernama hipotalamus, akan berinteraksi dengan kelenjar pituitari dalam sistem endokrin, lalu diteruskan ke kelenjar tiroid. Pada kelenjar tiroid inilah terbentuk berbagai hormon yang bisa mempengaruhi emosi, suasana hati, hingga prilaku seseorang.
Berdasarkan teori Brewster, warna terbagi menjadi 4 kelompok, yaitu:
Warna primer: biru, kuning dan merah merupakan bagian dari jenis warna ini.
Warna sekunder: merupakan campuran dari warna-warna primer.
Warna tersier: merupakan perpaduan dari warna sekuder dan satu warna primer.
Warna netral: yaitu campuran dari ketiga kelompok warna yang telah disebutkan.
Para pelaku marketing biasanya menggunakan teori psikologi warna untuk memasarkan produknya. Supaya lebih jelas, simak penjelasan arti dari beberapa warna ini.
Merah
Dalam dunia psikologi, warna merah dikaitkan dengan perasaan gembira, cinta, gairah, kekuatan, energik, agresif, kemewahan, dan peringatan. Untuk warna merah muda, sering kali digunakan untuk tema yang bertajuk romantisme.
Oren / oranye
Warna oranya diyakini mampu merangsang sisi emosional. Maka dari itu warna oranye kerap dikaitkan dengan kehangatan, optimisme, dan juga menyenangkan.
Biru
Untuk warna biru, biasanya digunakan untuk melambangkan rasa percaya diri, kecerdasan, kekuatan, dan profesionalitas. Maka tak heran beberapa perusahaan besar lebih dominan menggunakan warna biru. Dalam dunia desain interior pun, warna biru mampu menciptakan suasana yang stabil, dingin, luas, dan sejuk.
Hitam
Warna hitam dianggap sebagai warna netral. Karena begitu fleksibel, warna hitam cocok untuk dipadukan dengan beberapa warna. Hitam sering kali dikaitkan dengan kesan elegan, misterius, klasik, dan juga kekuatan.
Coklat
Warna cokelat juga dianggap sebagai warna netral. Warna ini melambangkan kehangatan dan stabilitas.
Emas
Warna emas bisa dimaknai sebagai kemenangan, kemegahan dan kemakmuran. Sama seperti bentuk nyata, emas memiliki harga yang cukup fantastis.
Magenta
Bisa dibilang warna magenta merupakan warna yang cukup unik. Warna ini merupakan campuran antara warna ungu dan merah. Warna magenta diidentikan dengan rasa keseimbangan. Selain itu warna ini juga memiliki filosofi terkait perubahan.
Hijau
Warna hijau cukup mewakilkan warna yang bertemakan alam, seperti hutan ataupun dedaunan. Warna hijau menyiratkan rasa damai, harmoni, dan efek relaksasi.
Kuning
Warna kuning bisa memberi kesan optimisme, energik, dan keceriaan. Dalam beberapa study, penyuka warna kuning cenderung lebih bijaksana dan cerdas. Namun dalam berbagai tempat, warna kuning sering dijadikan sebagai warna peringatan.
Ungu
Warna ungu sering diidentifikasi dengan sisi imajinatif dan kesan misterius. Di alam bebas, warna ini cukup jarang ditemukan. Maka dari itu, warna ungu dianggap mampu untuk menarik perhatian di sekitarnya. Warna ungu juga kerap diartikan sebagai kebijaksanaan, visioner, ambisius, dan independent.
Putih
Warna putih bisanya hanya dijadikan sebagai latar. Jika digunakan dengan tepat, warna ini bisa memberi kesan luas, rapi dan bebas.
Berbagi
Tidak ada komentar
untuk "Makna Warna Menurut Psikologi Warna"
Tidak ada komentar untuk "Makna Warna Menurut Psikologi Warna"
Posting Komentar