Pengertian Mythomania: Membual Demi Kepuasan


Pada umumnya, setiap manusia pernah melakukan kebohongan yang disengaja, entah itu untuk menipu orang lain, ataupun sekedar menyembunyikan keadaan tertentu dengan mengucap ketidak jujuran. Pada tahun 1905, seorang pskiater yang bernama Ferdinand Dupre memperkenalkan istilah baru kebohongan dalam dunia psikologis, yakni Mythomania.

Berbeda halnya dengan kebohongan yang dilakukan seseorang pada umumnya, seorang yang dianggap sebagai pengidap gangguan Mythomania akan melakukan suatu kebohongan hanya untuk mencari pengakuan dari orang lain. Uniknya, penderita gangguan Mythomania kerap merasa tidak sadar pada saat ia berbohong. Bahkan, ia merasa setiap khayalan yang diciptakan oleh otaknya dianggap sebagai realita yang ia jalani.

Sebagai contoh kasus gangguan Mythomania yang pernah terjadi beberapa tahun silam di Spanyol yang dilakukan oleh pria yang bernama Enric Marco. Ia merasa di penjara oleh pasukan NAZI dan menghabiskan waktunya selama 30 tahun di kamp konsentrasi Flossenburg, Jerman. Dalam tajuk World News BBC mengkonfirmasi pada sejarawan setempat, dan melakukan investigai terhadap pengakuan Marco. Arsip yang ditemukan pada tahun 1943 tentang Marco ialah, ia telah gagal menerima pengunduran diri dari dunia militer. Kementerian luar negeri setempat meyatakan bahwa pada waktu itu Marco bertugas di galangan kapal laut Deutsche Werke di Kiel, Jerman utara.

Dalam dunia psiklogi, Mythomania dianggap sebagai kebohongan patologis. Dalam artian, ia hanya mencari sensasi dari sebuah khayalan yang ia dapati. Jika hal ini terus berlanjut dan tidak segera ditangani, seseorang yang mengidap gangguan Mythomania akan benar-benar merasa sulit membedakan antara realita dan khayalan. Bahkan, pengidap gangguan Mythomania akan sangat lihai mengelabui lawan bicaranya dengan gerakan tubuh yang bertujuan untuk menegaskan bualannya agar dipercaya.

Beberapa alasan seseorang dapat mengidap gangguan Mythomania ialah kegagalan dalam hidup. Kegagalan tersebut meliputi tentang, karir, percintaan, sosial dan yang yang paling banyak ditemui adalah trauma masa kecil. Gangguan Mythomania ini bisa menjadi candu, bualan demi bualan akan terus dilakukan demi mendapatkan kepuasan batin tersendiri.

Tidak ada komentar untuk "Pengertian Mythomania: Membual Demi Kepuasan"