Mengenali Faktor Penyebab Gagap Berbicara

ilustrasi
Pada saat berkomunikasi, gagap menjadi gangguan yang begitu riskan dalam lingkungan. Bukannya dimaklumi keadaannya dan dibantu membuat lancar berbicara, kadang justru si penderita malah dibuat bahan olok-olokan di lingkungan sekitarnya. Hal seperti itu justru membuat merasa dirinya terus tertekan, dan gagap bicara akan tetap dialaminya.

Gagap merupakan gangguan berbicara yang ditandai dengan pengulangan pada suku kata ataupun satu kata yang meliputi perpanjangan suara dan interupsi dalam berbicara yang dikenal sebagai block. Gangguan berbicara ini bisa diikuti dengan perilaku seperti tremor pada bagian bibir ataupun rahang, atau mengedipkan mata dengan cepat .

Kondisi gagap memang mempersulit keadaan pada saat berkomunikasi dengan lawan bicara, hal tersebut dapat mempengaruhi resiko negatif terhadap hubungan interpersonal dan kualitas hidup. Namun, gapap secara signifikan tak mempengaruhi kondisi kecerdasan intelektual dan emosional si penderita.

Seorang individu yang terkena gangguan berbicara atau gagap mengetahui persis apa yang ingin dikatakan, namun memiliki kesulitan menghasilkan aliran berbicara yang normal. Gagap kadang-kadang disebut sebagai disfluent speech.

Berdasarkan penelitian terbaru dilakukan oleh Dr. Bradley Peterson, dengan menggunakan sebuah alat bernama spektroskopi resonansi magnetik proton untuk melihat daerah otak orang dewasa maupun anak-anak yang mengalami gagap. Kesimpulan yang didapat, gagap juga disebabkan oleh terbatasnya aliran darah yang masuk ke bagian otak tertentu.

Para peneliti juga menjelaskan bahwa kondisi gagap mengurangi aliran darah masuk ke bagian otak. Mereka berpendapat ada kaitan yang begitu erat antara aliran darah di otak dengan kelancaran berbicara. Besar kemungkinan pada saat gagap berbicara aliran darah tersebutakan semakin terbatas.

Gagap dibagi menjadi dua jenis, yakni:
Developmental stuttering
Gagap pada jenis ini terjadi pada saat usia dimasa pertumbuhan. Kondisi seperti ini diawali ketika seorang anak belajar untuk bicara dan mengenali bahasa secara verbal, jenis ini merupakan yang paling umum. Kemungkinan gagap terjadi ketika kemampuan bicara dan bahasa anak-anak tidak dapat memenuhi tuntutan verbalnya.

Beberapa ilmuwan dan dokter meyakini bahwa gagap perkembangan berawal dari beberapa faktor adan interaksi yang begitu kompleks. National Institute on Deafness and Other Communication Disorders (NIDCD) di tahun 2010 melakukan penilitian terhadap penderita gagap dan yang bukan penderita gagap, mereka mengidentifikasi ada perbedaan empat gen di masa perkembangan terkait dengan gagap. Dalam beberapa kondisi tertentu, faktor genetik memiliki kontribusi pada gangguan berbicara.

Neurogenic Stuttering
Gangguan berbicara jenis ini dapat terjadi dikarenakan faktor penyakit seperti stroke, trauma kepala, atau jenis cedera otak lainnya.  Kondisi gagap neurogenik disebabkan oleh fungsi otak memiliki kesulitan untuk mengkoordinasikan daerah otak yang terlibat dalam berbicara, sehingga masalah ini mengakibatkan terganggunya citra produksi untuk berbicara normal.

Kedua gangguan berbicara tersebut diyakini sebagai psikogenik yang bisa disebabkan oleh trauma emosional, akan tetapi beberapa peneliti membantah kondisi tersebut karena hal demikian masih jarang ditemui. Gangguan berbicara biasanya akan ditangani oleh Ahli patologi wicara-bahasa, ia mempertimbangkan dari berbagai faktor, termasuk riwayat kondisi emosional.

Dalam kasus gagap yang dialami pada usia perkembangan akan dianalisis kapan terlihat gagap untuk pertama kali dan dalam keadaan apa. Analisis perilaku gagap nantinya akan dievaluasi dari beberapa faktor kemampuan bicara dan berbahasa pada anak dan dampak gagap pada hidupnya.

Penyebab masalah gagap bicara pada usia dini dapat dihindari apabila orang tua menyadari betul perkembangan pada anaknya. Sangat dianjurkan orang tua tidak melakukan tekanan terhadap mental sang anak, hal itu sangat mempengaruhi kondisi untuk kedepannya.

Tidak ada komentar untuk "Mengenali Faktor Penyebab Gagap Berbicara"