Tak Perlu Malu Turunkan Gaya Hidup Demi Kehidupan Yang Berkualitas


Kesederhanaan mengajarkan kita untuk hidup tidak berlebihan. Para penggiat hidup minimalis contohnya, mereka lebih mengedepankan sisi "apa yang  dibutuhkan, ketimbang apa yang mereka inginkan".

Orang-orang menganjurkan kita untuk meningkatkan gaya hidup supaya kualitas hidup menjadi lebih baik. Namun kalau kondisi ekonomi belumlah mapan, kita tak perlu malu untuk menurunkan gaya hidup.

Di era yang serba modern ini, sering kali kita diajarkan bahwa yang terlihat "lebih baru dan lebih besar", akan dinilai lebih baik. Sama halnya seperti para pelaku marketing saat menarik perhatian para konsumen.

Kita selalu tergiur untuk membeli sesuatu yang bersifat kekinian. Hal-hal seperti inilah yang membuat kita sulit untuk mengembangkan sisi finansial yang kita miliki. Pola hidup seperti itu mungkin cocok disebut dengan istilah "inflasi gaya hidup".

Meningkatkan gaya hidup mungkin akan membuatmu terlihat lebih baik. Namun sayangnya, itu hanya bersifat sementara saja. Kita harus menyadari seberapa besar pendapatan kita.

Kalau terlalu memaksakan diri untuk menaikkan gaya hidup, maka kita akan menjadi cepat stres saat ada sesuatu yang tak mampu dibeli. Jalan satu-satunya adalah memilikinya dengan cara kredit.

Saat kondisi ekonomi sedang memburuk, alih-alih ingin menikmati barang yang dibeli, malah justru dibuat pusing untuk membayar cicilan perbulannya. Secara simpelnya, membayar dua kali lebih mahal, tak menjamin akan mendapatkan kebahagiaan dua kali lipat.

Selalu saja ada barang-barang terbaru yang ingin kamu beli. Setelah mendapatkannya, kamu akan bosan, lalu mencari yang lebih baru. Ini gak akan berakhir sampai uangmu habis. Daripada membeli sesuatu hanya untuk menuruti ego, lebih baik membeli sesuatu yang kamu mampu dan juga dibutuhkan.

Menjadi bahagia dengan mencukupkan diri, akan membuatmu merasakan beberapa keuntungan:
- Uang tabungan menjadi bertambah
- Ramah lingkungan karena mengkonsumsi sesuatu lebih sedikit
- Rumah terasa nyaman karena tidak dipenuhi barang-barang yang gak berguna
- Terbebas menjadi korban trend, karena hanya fokus dengan apa yang dibutuhkan

Jika merasa bermasalah dengan keuanganmu, yang pertama harus dilakukan adalah turunkan gaya hidupmu. Kalau belum mampu beli rumah mewah, cukuplah membeli rumah yang sederhana. Jika belum mampu juga, mengontrak mungkin bisa menjadi pilihan yang terbaik. Gunakan uangmu untuk berinvestasi ataupun membayar hutang yang ada.

Tak perlu malu untuk tinggal di tempat terpencil, ketimbang harus berjuang memenuhi kebutuhan hidup di kota besar. Bila ingin liburan, tak perlu pergi ke tempat yang jauh ataupun mewah. Pada dasarnya liburan itu untuk melepas kepenatan. Kebahagian yang didapat saat liburan tidak diukur dari seberapa kamu jauh dari rumah.

Ada sebuah kutipan yang cukup populer dari Françoise Sagan "Money may not buy happiness, but I'd rather cry in a Jaguar than on a bus".

Masalahnya, tak semua orang bisa membeli Jaguar, dan kamu masih bisa hidup bahagia tanpa harus memiliki mobil Jaguar. Daripada menangis, kenapa tidak belajar tersenyum saja saat di dalam bus?

"Teori Fisika mengatakan; Tekanan berbanding lurus dengan gaya. Jadi jika hidupmu mendapatkan banyak tekanan, berarti kamu terlalu banyak gaya."


Tidak ada komentar untuk "Tak Perlu Malu Turunkan Gaya Hidup Demi Kehidupan Yang Berkualitas"