4 Alasan Gus Dur Dicintai Warga Papua

KH. Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur, merupakan sosok fenomenal di dunia politik. Ia merupakan tokoh Muslim Indonesia dan pemimpin politik yang pernah menjadi Presiden Indonesia ke-empat dari tahun 1999 hingga 2001. Tak jarang setiap kebijakannya menjadi kontroversial. Namun dari semua itu, Gus Dur sangat memperthatikan permasalahan di Papua.

Beberapa orang Papua menganggap Gus Dur sebagai kasih karunia Tuhan. Beliau disebut-sebut sebagai "bapaknya orang Papua". Namun, membela Papua kala itu sangatlah beresiko, terlebih pada jabatannya sebagai Presiden Indonesia. Inilah 4 fakta menarik yang membuat orang Papua mencintai Gus Dur .

1. Merubah nama Irian Jaya menjadi Papua

Di bawah peraturan rezim Orde Baru, menyebut diri orang Papua merupakan hal yang tabu, meski jauh dalam hati mereka adalah Papua. Di masa itu, Papua selalu diidentikan dengan gerakan separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Pada 30 Desember 1999, Gus Dur datang ke Irian Jaya untuk berdialog dengan warga sekitar. Tepat pada tahun baru masehi, 1 Januari 2000, Gusdur mengganti nama Irian Jaya menjadi Papua.

2. Motivasi Gus Dur Membuat Orang Papua Meneteskan Air Mata

Warga Papua yang saat itu bertemu, dibuat terharu dengan perkataan Gusdur yang sangat mengena di hati. Gus Dur menyadari kekurangannya, namun hatinya sangat merasakan penderitaan masyarakat Papua yang mengalami penderitaan dan ketimpangan sosial.

Gus Dur ingin menyampaikan pesan bahwa Papua bukanlah pulau yang mencekam, mereka juga ingin hidup damai dan sejahtera seperti warga Indonesia lainnya.

3. Memberi jalan tokoh Papua Untuk memyelenggarakan Kongres Nasional Rakyat Papua

Masyarakat Papua diizinkan melakukan Kongres Nasional Rakyat Papua II. Kebijakan yang diambil oleh Gusdur menimbulkan kontroversi politik. Pasalnya, kongres tersebut yang dihadiri 5000an peserta.

Pada pertemuan itu, secara terbuka mereka membicarakan perlunya menuntaskan pemutarbalikan sejarah Papua. Serta pengabaian hak-hak dasar, terutama dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya rakyat Papua. Gus Dur akan perjuangkan aspirasi tersebut asalkan Papua masih tetap dalam naungan NKRI.

Selain itu, pada Kongres tersebut ditetapkan berdirinya Presidium Dewan Papua yang diketuai oleh Theys Hiyo Eluay. Namun naas, pada 10 November 2001, Theys ditemukan tewas secara misterius.

4. Menolak Gadaikan Papua

Juru Bicara Presiden Adhie M. Massardi, pernah menceritakan ulang tentang kejadian di tahun 2000 silam. Kala itu, mantan Menlu Amerika Serikat, Henry Kissinger, datang menemui Gus Dur di Istana  untuk perpanjang Kontrak Karya Freeport yang dibuat di zaman Orde Baru. Namur Gus Dur menolak karena tak ingin Gadaikan Papua.

Sebelumnya, Gus Dur berencana akan meninjau kembali terkait Kontrak Karya. Gus Dur mengusulkan Ketua Lembaga Musyawarah Adat Suku Amungme Papua, Tombenal, untuk menjadi Komisaris Freeport. Namun pihak Freeport menolak. Sebab, Tombenal terkenal kritis dan selalu melawan perusahaan tersebut terkait limbah yang dibuang ke wilayahnya.

Lobi politik pun terjadi di Parlemen. Banyak tuduhan mengarah kepada Gus Dur, mulai dari melanggar konstitusi, sampai kasus Buloggate. Hingga akhirnya, tanggal 23 Juli 2001, Gus Dur resmi lengser dan digantikan wakilnya, Megawati Soekarnoputri.


Fererensi: Brilio

Tidak ada komentar untuk "4 Alasan Gus Dur Dicintai Warga Papua"