Yang Diajarkan Ayah Miskin dan Ayah Kaya

Beda Edukasi Ayah Miskin dan Ayah Kaya
Saat masih beranjak dewasa, pastinya cara berfikir kita masih mudah dipengaruhi oleh orang sekitar, terutama ayah kita sendiri. Petuah demi petuah diberikan untuk menjadi tuntunan hidup untuk kelak di masa depan. Setiap ayah tentunya memiliki perbedaan sudut pandang dalam mendidik anaknya secara finansial.

Sebuah buku karya Robert T Kiyosaki yang berjudul "Rich Dad, Poor Dad" yang diterbitkan pada tahun 1997 ini menceritakan banyak hal menarik. Di dalam buku tersebut, ia membeberkan beberapa perbedaan pendidikan finansial antara ayah yang kaya dan ayah yang miskin.

Robert Kiyosaki memiliki ayah kandung, di dalam buku tersebut dilabeli sebagai ayah miskin, sedangkan ayah angkatnya dianggap sebagai ayah kaya. Kedua ayahnya memahami pentingnya edukasi formal maupum informal. Namun hanya saja diakhir hidupnya, ayah yang miskin memiliki permasalahan ekonomi, sedangkan ayahnya yang kaya meninggalkan banyak warisan.

Kedua ayahnya memiliki perbedaan dalam mengajarinya.
Ayahnya yang miskin menganggap rumah adalah aset. Sedangkan ayahnya yang kaya menganngap rumah adalah liabiliti atau hutang.

Ayahnya yang miskin menyuruhnya untuk menabung. Sedangkan ayahnya yang kaya menyuruhnya untuk berinvestasi.

Ayahnya yang miskin berkata "Belajarlah dari kata-kata pendidikan". Sedangkan ayahnya yang kaya berkata "Belajarlah dari kata-kata finansial".

Dalam desakan perekonomian, ayahnya yang miskin berkata "Menghasilkan uang akan menyelesaikan masalah keuangan". Sedangkan ayahnya yang kaya berkata "Memahami pendidikan finansial merupakan jawaban atas masalah keuangan".

Ayahnya yang miskin menganggap rasa cinta terhadap uang ialah akar dari setiap kejahatan. Sedangkan ayahnya yang kaya menganggap kekurangan uang merupakan akar dari setiap kejahatan.

Ayahnya yang miskin bekerja untuk uang. Sedangkan ayahnya yang kaya menganngap uanglah yang seharusnya bekerja untuknya.

Saat melakukan pekerjaan, ayahnya yang miskin selalu ingin bekerja lebih dulu ,lalu dibayar. Sedangkan ayahnya yang kaya selalu ingin dibayar lebih dulu, baru bekerja.

Ayahnya yang miskin menganjurkan untuk menjadi orang pintar dan cerdas secara akademisi agar nantinya dapat bekerja di perusahaan bonafit. Sedangkan ayahnya yang kaya manganjurkan untuk punya perusahaan besar agar nantinya dapat memperkerjakan orang pintar dan cerdas.

Saat dalam terdesak masalah, ayahnya yang miskin selalu bekata "Aku tak bisa melakukannya". Sedangkan ayahnya yang kaya berkata "Bagaimana caranya agar aku bisa melakukannya?".

Seperti itulah perbedaan sudut pandang antara ayah kaya dan ayah miskin saat mengajari Robert Kiyosaki. Sudut pandang yang benar pastinya akan membawa kita pada sebuah kesuksesan.

Tidak ada komentar untuk "Yang Diajarkan Ayah Miskin dan Ayah Kaya"