PEROKOK HARUS TAHU: Nikotin Atau TAR Yang Berdampak Negatif

Ilustrasi rokok
Di Indonesia, rokok merupakan hal yang dianggap biasa oleh kalangan masyarakat. Meskipun dampak buruknya sudah banyak yang merasakan, namun hal tersebut sepertinya tak membuat gaya hidup seseorang berubah.

Data dari Departemen Kesehatan menunjukan ada 36,3% perokok aktif di Indonesia. Maka artinya, sepertiga penduduk Indonesia merupakan perokok aktif, den kemungkinan angka tersenbut bisa saja bertambah pada tahun berikutnya. Mirisnya, data dari WHO menempatkan Indonesia di posisi ke-3 jumlah perokok terbanyak di dunia.

Kandungan Nikotin

Sebagian masyarakat menganggap jumlah kandungan nikotin merupakan yang paling berbaya dalam kandungan rokok. Namun kenyataanya kandungan TAR pada rokok justru yang paling mematikan. Hal tersebut diperkuat oleh seorang peneliti bernama Michael Russell, yang bapak teori pengurangan bahaya tembakau dan pengembang permen nikotin.

Jika di telisik berdasarkan proses kimiawi, nikotin termasuk kelompok senyawa organik dari alkaloid. Umumnya, ia dihasilkan secara alamiah dari berbagai tumbuhan  seperti tembakau, kopi, tomat, dan terung-terungan (Solanaceae). Efek mengkonsumsi senyawa alkaloid akan menimbulkan candu dalam  stimulan yang rendah.

Dalam pandangan positif, nikotin dapat meningkatkan respon dari syaraf, terutama dalam lingkup daya ingat (memori), pemrosesan respon motorik, kewaspadaan, dan konsentrasi pada jangka pendek. Efek mengkonsumsi nikotin bisa saja berbeda-beda, hal tersebut dikarenakan reseptor nikotin dapat mempengaruhi sel saraf lainnya, bergantung dengan kondisi perasaan seseorang sebelum atau sesudah mengkonsumsinya.

Pada saat nikotin melepaskan reseptor yang berpengaruh pada lingkup saraf dalam otak, dopamin yang terkandung akan berperan pada tingkat konsentrasi berjangka pendek. Fungsi dopamin pada tubuh juga juga terbukti dapat mengurangi serangan penyakit parkinson dan alzheimer.

Hal tersebut merupakan alasan merokok dapat membuat rileks, namun bukan berarti merokok itu sehat lho. Hanya saja kandungan dari nikotin memiliki sedikit stimulan dalam kerja otak pada periode yang singkat.

Mengkonsumsi nikotin sebenarnya tidaklah berbahaya, beberapa penelitu menyimpulkan bahwa nikotin tak memiliki zat karsinogen pada tubuh saat dikonsumsi dalam jangka panjang. Jadi sebenarnya nikotin bukanlah penyebab dari peningkatan risiko serangan jantung atau stroke.

Kandungan TAR

Sejak 1988, para ahli bedah dari Aerika Serikat menyepakati bahwa merokok dapat mengakibatkan candu yang ringan, hal tersebut karena ada kandungan nikotin pada rokok. Namun yang dapat berpengaruh sangat signifikan pada penyakit kanker, paru-paru, dan jantung, ialah kandungan TAR pada rokok.

Tar merupakan zat kimia yang diperoleh dari hasil pembakaran nikotin. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kandungan nikotin aman-aman saja apabila tidak dibakar. Zat yang dihasilkan saat pembakaran dianggap sangat berbahaya pada risiko penyakit kanker, paru-paru, dan jantung.

Pada tahap pembakaran nikotin yang menghasilakan tar, apabila dihirup ke dalam tubuh, ia akan menjadi lapisan lengket di paru-paru. Pada kondisi itulah yang dapat meningkatkan risiko terkana emfisema, kanker, dan permasalahan pernafasan lainnya.

Pada penilitian yang dilakukan tahun 1982, ditemukan bahwa faktor terkuat dari risiko dahak kronis, batuk kronis, mengi, dan dyspnea, ialah para perokok berat dengan jumlah tar yang tinggi, Bukan hanya asap pembakarannya saja, hasil penguapannya juga dianggap sangat berbahaya untuk tubuh, terutama paru-paru.

Tak hanya dari tembakau, tar juga dapat dihasilkan dari pembakaran kayu, batu bara, minyak bumi, dan gambut. Sebuah badan kesehatan di Inggris yang bernama Public Health England (PHE), melakukan penelitian tembakau yang dipanasakan, uap yang dihasilkan tanpa pembakaran tersebut ternyata dapat mengurangi 95% kesehatan pada tubuh.

Sebagai catatan, kandungan pada rokok tidak hanya nikotin, ada enam ribuan kandungan zat kimia dari asap rokok. beberapa zat seperti nitrogen oksida, Karbon monoksida, dan kandungan gas asap pada rokok lainnya terbukti mengurangi proses perpindahan oksigen ke dalam sel, serta menambah plak aterosklerotik pada pembuluh daraah, dan menjadikan darah lengket yang menyebabkan terjadinya gumpalan-gumpalan pada darah di dalam tubuh.

References:
www.theguardian.com, www.shop.rcplondon.ac.uk, www.ncbi.nlm.nih.gov, www.cancer.gov.

Tidak ada komentar untuk "PEROKOK HARUS TAHU: Nikotin Atau TAR Yang Berdampak Negatif"