Jantung Berhenti Berdetak Saat Bersin? Begini Faktanya

Mitos jantung berhenti saat bersin
Beberapa diantara kita mungkin masih tetap berpendapat dengan mitos terkait jantung berhenti pada saat kita bersin. Apakah benar mitos jantung kita berhenti akan sesaat pada saat bersin?

Seperti yang kita ketahui bahwa bersin merupakan respon alamiah dari tubuh yang dikeluarkan melalui hidung maupun mulut. Bersin pada umumnya disebabkan karena adanya iritasi pada bagian dalam hidung akibat menghirup lada, serbuk sari, debu, infeksi virus dari flu, inhalasi karena obat kortikosteroid, dan bisa juga karena disebabkan terkena pancaran sinar matahari (refelks bersin fotik).

Bersin terjadi pada saat ujung saraf bagian dalam hidung mengalami sensasi menggelitik. Kemudian, rangsangan alami tersebut akan mulai mengirim ke bagian otak untuk segera meneluarkan kotoran yang ada pada lapisan hidung.

Beberapa detik sebelum terjadi bersin, tekanan pada bagian-paru-paru akan mengkat, lalu bagian mata akan meresponnya dengan menutup mata, lalu terjadilah bersin yang hanya sepersekian detik. Pada saat bersin, beberapa kotoran yang ada dibagian pernafasan akan dikeluarkan.

Adanya tekanan pada bagian dada membuat irama jantung jadi berubah sedikit lebih lambat. Beberapa orang menganggap bahwa seakan jantungnya berhenti sesaat, namun faktanya jantung tidaklah berhenti pada saat bersin.

Pada saat terjadi bersin, ada beberapa bagian otot tubuh ikut terlibat dalam proses tersebut, antaralain perut,dada, tenggorokan, dan wajah. Pada pria yang masih muda berkemungkinan untuk melakukan bersin dengan kuat ketimbang pria yang sudah tua ataupun wanita yang hanya memimiliki kerangka lebih kecil.

Seperti itulah proses terjadinya bersin. Jadi, tidaklah benar bahwa jantung berhenti pada saat bersin. Yang terjadi adalah jantung merubah irama detaknya yang diakibatkan karena adanya terkanan pada bagian dada.

Tidak ada komentar untuk "Jantung Berhenti Berdetak Saat Bersin? Begini Faktanya"