Beberapa Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Nilai Tukar Mata Uang Dalam Sebuah Negara

Konversi melalui mataf.net

Nilai tukar mata uang sering digunakan untuk mengukur seberapa besar level perekonomian suatu negara. Nilai tukar mata uang berperan penting dalam sebuah transaksi antar negara, dimana hampir sebagian besar negara-negara di dunia seperti sekarang ini terlibat langsung dalam aktivitas ekonomi pasar bebas. Umumnya para investor mancanegara baik perorangan, komoditas ataupun perusahaan, nilai tukar mata uang dalam sebuah negara berpengaruh pada return dan portofolio investasinya.

Nilai tukar mata uang dalam dunia ekonomi politik biasa dikenal dengan istilah Kurs Mata Uang. Namun banyak yang belum memahami apa yang dimaksud dengan kurs mata uang. Jika diartikan secara keseluruhan, Kurs Mata Uang adalah nilai tukar atau rasio pertukaran antara dua mata uang dari negara yang berbeda. Forex Trading juga dikenal sebagai Transaksi Jual Beli Mata uang yang dapat dilakukan melalui bank atau secara online.

Forex Trading terbagi menjadi tiga bagian secara terpisah, yakni Spot Exchange, Foreign Exchange, dan Swap. Ketiganya mempunya definisi yang berbeda. Nilai tukar mata uang suatu negara berpengaruh dengan imbal hasil investasi nyata. Mata uang yang menurun secara jelas akan berdampak pada berkurangnya daya beli dari pendapatan dan keuntungan modal yang didapat dari jenis investasi apapun Namun beberapa faktor yang dapat mempengaruhi nilai tukar uang dalam sebuah negara antara lain:

1. Diferensiasi / Perbedaan Tingkat Inflasi

Pada aturan umum, sebuah negara dengan tingkat inflasi rendah secara konsisten akan memperlihatkan nilai mata uang yang meningkat. Demikian juga dengan peningkatan daya beli relatif dibanding dengan mata uang lain. Selama setengah abad terakhir, negara-negara seperti Jepang, Jerman dan Swiss memiliki inflasi rendah, berbeda dengan Amerika Serikat dan Canada yang belum mencapai inflasi rendah dibandingkan ketiga negara tersebut. Negara-negara yang memiliki inflasi yang lebih tinggi biasanya akan melihat depresiasi pada mata uang mereka yang berhubungan kepada mata uang dari partner dagangnya. Hal tersebut juga biasanya diiringi oleh suku bunga yang lebih tinggi.

2. Diferensiasi / Perbedaan Tingkat Suku Bunga


Suku bunga, inflasi ,dan nilai tukar memiliki hubungan yang erat, apabila mberubahnya tingkat suku bunga, maka bank sentral suatu negara bisa mempengaruhi inflasi dan nilai tukar mata uang. Suku bunga yang lebih tinggi akan menyebabkan permintaan mata uang negara tersebut meningkat. Para investor domestik dan luar negeri akan tertarik dengan return yang lebih besar. Namun jika inflasi kembali tinggi, investor akan keluar hingga bank sentral menaikkan suku bunganya lagi. Sebaliknya, jika bank sentral menurunkan suku bunga maka akan cenderung memperlemah nilai tukar mata uang negara tersebut.

3. Neraca Perdagangan

Neraca perdagangan antara dua negara berisi semua pembayaran dari hasil transaksi seperti barang, jasa, suku bunga dan dividen. Dalam hal ini negara tersebut membutuhkan lebih banyak mata uang negara partner dagang, yang menyebabkan nilai tukar mata uang negara tersebut terhadap negara partnernya melemah. Defisit dalam neraca berjalan menandakan bahwa sebuah negara lebih banyak membeli dari luar negeri dibanding dengan menjualnya, dan meminjam modal dari sumber luar negeri untuk menutupi defisit.

4. Hutang Publik

Neraca anggaran domestik dalam suatu negara digunakan juga untuk membiayai proyek-proyek untuk kepentingan publik dan pemerintahan. Jika anggaran defisit maka hutang publik akan membengkak, banyaknya hutang publik berpengaruh terhadap perubahan inflasi, dan jika inflasi meninggi, hutang tersebut akan dibayar dengan nilai tukar yang rendah dimasa mendatang. Dalam skenario terburuk, pemerintah mungkin akan mencetak lebih banyak uang untuk membayar sebagian dari hutang-hutangnya, tetapi hal ini akan meningkatkan suplai uang yang pastinya akan mempengaruhi inflasi. Jika sebuah pemerintahan tidak mampu menangani defisit melalui usaha domestik (seperti menjual obligasi dan meningkatkan suplai uang), biasanya mereka harus meningkatkan penjualan surat berharga ke pelaku pasar asing.

5. Ratio Harga Ekspor Dan Impor

Sebuah rasio yang membandingkan antara harga ekspor dengan harga impor, hal ini menyangkut dengan ketentuan perdagangan dalam sebuah negara berjalan dan keseimbangan pembayarannya. Jika harga ekspor meningkat lebih cepat dari harga impor maka yang terjadi adalah nilai tukar mata uang negara tersebut cenderung menguat. Permintaan akan barang dan jasa dari negara tersebut naik yang berarti permintaan mata uangnya juga meningkat. Hal yang sebaliknya juga akan terjadi apabila harga impor yang naik lebih cepat dari harga ekspor.

6. Stabilitas Politik Dan Ekonomi

Para investor pastinya akan mencari negara-negara yang keadaan politik dan ekonominya tidak labil. Negara dengan keadaan yang cukup stabil akan dinilai positif bagi para investor, hal tersebut dikarenakan mereka merasa aman bila bertransaksi. Keadaan politik akan berdampak pada kinerja ekonomi dan kepercayaan investor, yang pada akhirnya akan mempengaruhi nilai tukar mata uang negara tersebut.


Beberapa faktor tersebut sangat berpengaruh pada kurs mata uang dalam sebuah negara. Namun, secara garis besar nilai mata uang juga tergantung dari hasil pertukaran masing-masing mata uang kepada bank internasional, hal tersebut juga terkait dengan Import-Export. Semakin banyak mata uang tersebut tertumpuk di bank Internasional, maka semakin rendah nilai mata uang dinegara asalnya, begitu juga dengan sebaliknya.



Referensi:
www.investopedia.com
www.kaskus.co.id/profile/5505438 
Forum Ekonomi Politik

2 komentar untuk "Beberapa Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Nilai Tukar Mata Uang Dalam Sebuah Negara"

Posting Komentar