Kenyamanan Saat Di Gili Trawangan



Gili Trawangan terletak di Indonesia bagian timur, Nusa Tenggara Barat. Dahulunya pulau ini dijadikan tempat pengasingan para narapidana, karena pada waktu itu banyak penjara yang sedang penuh dengan tahanan. Raja yang berkuasa dizamannya , mengasingkan sekitar 350 orang pemberontak asal Sasak ke pulau ini. Pada sekitar tahun 1970-an, pulau ini mulai dijadikan tempat persinggahan orang-orang Bugis dari Sulawesi dan kemudian menetap turun temurun di pulau ini bersama warga Sasak dan Bali.

Pada awal tahun '90-an, Gili Trawangan mulai disinggahi para backpacker dan dijadikan destinasi bagi beberapa pecinta wisata. Jika di bandingkan tiga pulau yang ada disana yakni Gili Meno dan Gili air, para wisatawan lokal maupun mancanegara lebih berminat datang ke Gili terawangan. Aktivitas yang populer saat dikunjungi para wisatawan di Trawangan adalah scuba diving, snorkeling (di pantai sebelah timur laut), bermain kayak, dan berselancar.

Uniknya, Gili Trawangan tidak ada polusi dan polisi, petugas keamanan disana dikenal dengan sebutan Island Security, namun disana hukum adat lebih berlaku ketimbang hukum negara. Kemanapun para turis pergi di daerah sana, keamanannya dapat terjamin, walaupun begitu tetap ada aturan yang diterapkan.

Beberapa penduduk lokal sangat ramah dan disiplin, mereka juga menerapkan peraturanl untuk tidak menggunakan kendaraan bermotor. Sebagai pengganti alat transportasi, ada jasa penyewaan sepeda yang diberdayakan oleh masyarakat setempat, dan ada juga cidomo, kereta kuda sederhana yang umum dijumpai saat di Lombok. Untuk bepergian ke pulau satu ke pulau lainnya, penduduk biasanya menggunakan kapal bermotor dan speedboat.

Warga setempat mengaku sekalipun disana ada pelanggaran, pasti akan tertangkap karena pulau tersebut terbilang kecil dan setelah tertangkap akan dihukum seberat-beratnya sesuai dengan hukum lokal yang berlaku. Jika ada maling yang tertangkap, biasanya sebelum dihukum akan diarak terlebih dahulu keliling pulau. Hal tersebut diyakini untuk memberi efek jera dan menjadi pelajaran bagi masyarakat Gili Trawangan atau turis yang mengambil barang yang bukan miliknya.

Ada juga cerita ketika ada sekelompok turis merasa ditipu dan melaporkannya ke Island Security, beberapa saat kemudian pelaku tertangkap dan diarak dengan mengalungi tulisan "saya penipu". Lain cerita ketika ada turis yang barangnya tertinggal disatu tempat, biasanya barang tersebut akan dikembalikan. Warga disana sangat tulus untuk membantu, bahkan sering menolak ketika diberi imbalan.

Gili Trawangan memiliki pantai yang menghadap ke arah timur dan menghadap  ke barat, dan jaraknya pu tidak terlalu jauh. Hal tersebut membuat pemandangan terlihat indah ketika sunrise ataupun sunset. Gili Trawangan di Lombok memang memiliki alam bawah laut yang sangat indah. Air laut di pulau itu terlihat jernih, dengan mata telanjang warna air lautnya terlihat biru kehijauan. Saking beningnya air laut di gili, , tanpa harus menyelam Anda pun bisa melihat ikan dan terumbu karang langsung dari atas kapal saat menyeberang antar pulau.

Selain air lautnya yang  jernih, Gili Trawangan juga sangat bersih. Pantai yang diselimuti dengan pasir putih yang terbentang luas tanpa terlihat sampah yang berserakan. Seluruh penduduk dan turis yang ada di Gili Trawangan sangat diwajibkan untuk menjaga kebersihan pulau. Yang tak kalah menarik adalah kegiatan malam di Gili Trawangan, berjejer bar dan terdengar musik yang siap menghibur.

Central atau biasa disebut dengan pasar seni di Gili Trawangan, akan ramai saat senja menjelang sampai matahari akan kembali pada jadwalnya. Pasar seni di Gili Trawangan berbentuk seperti jalan besar menghadap ke arah Pantai Tengah, saat yang tepat untuk datang ke Central adalah pada saat pukul 21.30 WITA, karena pada jam tersebut beberapa kios dan bar sudah buka.

Tidak ada komentar untuk "Kenyamanan Saat Di Gili Trawangan"