Udang + Vitamin C = Racun, Benarkah?

Tentang Arsenic

Arsenic adalah elemen atau unsur kimia yang ditemukan dalam bentuk senyawa yang terdapat diberbagai jenis mineral, dengan symbol As yang di dalam table sistem periodic unsur terletak di barisan metalloid, dengan nomor atom 33, dan massa atom relative 74,92. Pemaparan tentang Arsenic sendiri, pertama kali dipublikasikan oleh Albertus Magnus pada tahun 1250.

Arsenic sering digunakan dalam industri logam, kandungan yang terdapat pada Arsenic memiliki kemampuan membentuk alloy (campuran dua logam atau lebih), juga digunakan sebagai bahan semikonduktor dalam bahan elektronik, dll. Arsenic dan berbagai “compound”/senyawanya, seperti Arsenic Pentoxide (As2O5) dan Arsenic Trioxide (As2O3) yang biasa digunakan pada pembuatan pestisida, herbisida, dan insektisida. Arsenic Pentoxide merupakan zat senyawa yang cukupberacun. Namun, sifat toksisitasnya tidak terlalu tinggi jikalau dibandingkan dengan unsur Arsenic Trioxide.

Tentang Vitamin C

Vitamin C sering dikenal dengan sebutan asam askorbat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu regenerasi sel dan meningkatkan system imun tubuh sehingga tidak mudah terserang penyakit. Asam askorbat memiliki sifat kimia dan fisika, yaitu mudah larut dalam air, mudah teroksidasi, dan merupakan asam lemah sehingga menjadikannya sebagai zat yang mudah dibuat untuk memenuhi kebutuhan vitamin C dalam tubuh. Kenapa disebut asam lemah? Karena tubuh dapat mensintesis vitamin C tanpa terjadi alergi. Sebagian besar asam kuat apabila di konsumsi dapat menimbulkan dampak negative baru, sebagai contoh asam sulfat (H2SO4), apabila zat ini mengenai anggota tubuh kita akan timbul gatal-gatal dan rasanya panas, kecuali asam clorida (HCl).

Udang + Vit C = Racun (Arsenic Trioxide)

Dapat disimpulkan bahwa vitamin C merupakan penghubung, yaitu suatu zat yang berfungsi mempercepat jalannya reaksi kimia. Dalam hal ini, vitamin C turut campur dalam reaksi kimia, namun saat reaksi telah berlangsung, tidak membentuk zat baru atau setelah reaksi selesai pada hasil reaksi vitamin C kembali terbentuk. Dari uraian tentang senyawa-senyawa yang terlibat dalam reaksi antara vitamin C dengan Arsenic pentoxide, dapat disimpulkan, bahwa benar apabila dua senyawa bercampur dapat terjadi suatu reaksi yang menghasilkan zat baru. Namun dalam hal ini, arsenic trioxide (As2O3) dapat terbentuk apabila syarat untuk berikatan / bereaksi dengan vitamin C terpenuhi, diantaranya lingkungan yang mendukung.

Udang yang biasanya dikonsumsi sebagian besar hasil tambak. Apabila air pada tambak udang terkontaminasi limbah pabrik atau industri yang mengandung unsur Arsen, maka dimungkinkan dalam tubuh udang terakumulasi Arsen, namun lemungkinan itu sangat kecil. Unsur Arsen yang terdapat di alam sangat sedikit jumlahnya. Biasanya, para chef atau koki apabila memasak udang atau seafood akan ditetesi/dicampuri dengan perasan jeruk nipis atau lemon untuk menghilangkan bau amis. Kenyataannya, jeruk nipis dan lemon merupakan buah yang mengandung vitamin C. lalu, sudah berapa orang yang keracunan atau bahkan meninggal setelah mengkonsumsi masakan? Sejauh ini belum ada catatan medis yang mengungkapkan seperti kejadian yang tersebut.

Pada dasarnya, Arsenic Pentoxide sama berbahayanya dengan arsenic trioxide. Tanpa harus merubahnya menjadi arsenic trioxide yang kabarnya melalui vitamin C itu, arsenic pentaoxide diklaim berita tersebut berada pada udang, sudah cukup untuk meracuni siapapun yang mengkonsumsinya.

Memang benar adanya kalau Arsenik Pentoxide dapat meracuni manusia, tapi tidak dengan kondisi yang seperti diberitakan. Efek sejauh ini yang dilaporkan  setelah mengkonsumsi Arsenik Pentoxide biasanya seperti pusing, mual, muntah, dll. Jadi  reaksi yang dipaparkan oleh beberapa media sepertinya sangat tidak tepat.

Tidak ada komentar untuk "Udang + Vitamin C = Racun, Benarkah?"