Timnas Pelawak Legendaris Impian Indonesia Di Tahun 1983
(dari kiri ke kanan, ke bawah: Wasit, Dirman (4 sekawan), Darto Helm, Bagyo, Mang Dudung, Eddy Sud Sud, Sol Soleh, Krisbiantoro, Benyamin, (unknown), Edi Gombloh, (unknown), Joni Gudel) |
Bicara soal sepak bola di Indonesia, mungkin itu adalah salah satu cabang olahraga yang banyak digemari oleh orang Indonesia. Tapi bicara tentang prestasi Timnas saat ini, justru malah minim sekali penghargaan, yang ada para pengurus PSSI sibuk urusi kantongnya masing-masing demi meraih keuntungan yang sebesar-besarnya dan sok politis.
Pada tahun 1983, para pelawak mengambil inisiatif untuk membuat tim sepak bola tandingan untuk hiburan semata dan demi meramaikan persepak-bolaan nasional di zamannya. Pada saat itu para pelawak masih tampak sehat, foto tersebut diambil saat Tim Nasional Pelawak mengadakan pertandingan melawan tim lokal daerah di stadion Badak Putih, Cianjur, Jawa barat. Pertandingan itu berhasil mengocok perut para penonton dan sampai wasit pun tak punya kendali untuk mengatur jalannya pertandingan. Pada satu moment, sang wasit pun justru dikerjai sampai celananya dipeloroti. Sampai akhirnya pertandingan itu pun berhenti saat salah satu penonton melempar bonggol jagung tepat menganai kepala Darto Helem hingga mengalami pendarahan di kepalanya, dan Darto pun terpaksa ditandu keluar lapangan. “Tega banget sih yang lemparin saya, apakah karena kepala saya memang “merangsang” untuk dilempar", ucap Darto.
Melihat foto Timnas Pelawak, jadi teringat salah satu lagu Benyamin Sueb yang bertemakan sepak bola. Di lagu tersebut, Benyamin di temani oleh Eddy Sud yang bernyanyi seperti menjadi komentator dalam sebuah pertandingan sepak bola antara Paguyuban Pelawak melawan Brazilia, dan pada akhirnya Paguyuban Pelawak berhasil memenangkan pertandingan khayalan tersebut dengan skor 1-0.
Kini para pelawak legendaris yang benar-benar membuat orang tertawa sudah banyak yang pergi untuk selama-lamanya. Saat melihat televisi saat ini, yang sering muncul hanya lah pelawak-pelawak dadakan yang cuma mengandalkan melempar tepung dan joged-joged gak jelas. Semoga saja para pelawak legendaris bisa menjadi referensi bagi para penggiat dunia komedi saat ini agar tidak semakin "plastik".
Sepak Bola - Benyamin S.Saudara-saudara sekalianPenyiar anda kali inisedang Kena penyakit fluterpaksa diserahkanKepada seorang penyiaryang terbaik Di seluruhkebon binatang.Siaran pandangan mataPertandingan sepak bolaPaguyuban plawakMelawan BerazilliaDiran sama Bagiomenjadi penyerang tengahHapping kebagianCuman tukang kebut sajaJojon menendang boladisundul Darto Ke tiang gawangKiper berazil jatoh celentangBola mental ke awang-awangBola melambung tinggiDi tunggu-tunggu nggak turun lagiSemua pemain tercengang-cengangWasit ngaso makanin kacangBola turun lagi menuju kiper Eddy SudTangkep bola melesetPakaiannya jadi kusutIskak yang jadi bekDia jadi kalang kabutEddy Sud terkentut-kentutSebab iganya disikutEddy Sud jadi kelengerBawa ke pinggir di urut dokterUs Us dateng ampe mijit-mijitSebab ade nyang melejitEddy Sud masih pingsanKagak inget sesama kawanKarjo dateng bawa cebananDikipasin Eddy Sud jalan
Jojon menendang bolaDisundul Darto Ke tiang gawangKiper berazil jatoh celentangBola mental ke awang-awangBola melambung tinggiDi tunggu-tunggu nggak turun lagiSemua pemain tercengang-cengangWasit ngaso makanin kacangPelawak semua senangLawan Brazil bisa menangSup Yusup ditimang-timangDiangkat-angkat lalu Di bantingDibanting keliwat kerasSup Yusup Nggak bisa nafasHampir saja InnalillahiUntung keburu diobatiDiran menggiring bolaMenuju gawang BeraziliaDia lari sendiri sajaTak ada yang mengejarnyaPercis di depan gawangDiran baru mau Nembak bolaSayang-sayang seribu sayangDiran putus tali kolornya
Sumber referensi:
http://pramukanewss.blogspot.com
http://meloners.melon.co.id
Setuju sekali... Seiring dengan komanya persepakbolaan nasional, pertelevisian nasional pun kini mendapat gempuran artis-artis karbitan, joke slapstick murahan..
BalasHapusBenyamin, Ruspentil, Edi Gombloh, Pak bendot, Joni Gudel
BalasHapus