Kisah Dibalik Lagu Kontroversial God Save The Queen Milik The Sex Pistols

The cover art of the Sex Pistols' 1977 single "God Save the Queen", designed by Jamie Reid

Bagi para pecinta musik Punk, mungkin sudah tidak asing lagi dengan lagu yang berjudul "God Save The Queen" yang awalnya adalah salah satu judul lagu nasional Inggris, namun lagu tersebut dibuat sebagai kritikan oleh sebuah band yang bergenre British Punk, yaitu The Sex Pistols . Mereka mengeluarkan lagu yaag berjudul God Save The Queen itu tepat pada perayaan memperingati 25 tahun masa pemerintahannya Ratu Elizabeth II pada tahun 1977, perayaan tersebut lebih dikenal dengan sebutan Silver Jubilee.

Pada tanggal 10 Maret, Sex Pistols menandatangani kontrak dua tahun dengan A & M Records. Band ini bersedia untuk penandatanganan kepada A & M karena dari pihak EMI tidak ada lagi kesepakatan setelah lewat tiga bulan dari kontrak dua tahun yang disepakati. A & M dan Sex Pistols telah memutuskan bahwa "God Save the Queen" akan menjadi single pertama yang dirilis, dan 25.000 copy telah diproduksi.

Perilaku kasar dari band ini kerap membuat masalah. Mulai dari hari penandatanganan sudah ditandai dengan perkelahian, mabuk, dan mengotori kantor A & M. Pada akhirnya pihak label membayar sisa uang mereka dan mengakhiri kontrak. 25.000 album dan master pun dikabarkan telah dihancurkan. (Terbukti, beberapa pressing selamat, dan saat ini sangat berharga bagi para kolektor dengan harga yang fantastis.) Tapi dua bulan kemudian setelah kejadian itu, tawaran kontrak dari Virgin Records ditandatangani oleh Sex Pistols, dan akhirnya "God Save the Queen." dirilis.

Lagu milik Sex pistols itu pun menuai kontoversi, lagu tersebut adalah sebuah satir yang ditujukan untuk pemerintahan sang Ratu. Sex Pistols dan para penggemarnya menolak keras kebijakan monarki yang dianggap sebagai bentuk rezim fasis. Kecaman terhadap merekapun datang, lagu tersebut dilarang diputar oleh media nasional Inggris.

Pihak otoritas setempat tidak memperbolehkan Sex Pistols konser diatas tanah Inggris. Hingga akhirnya pada tanggal 7 Juni 1977, band tersebut berusaha untuk memainkan lagu dari kapal yang bernama The Queen Elizabeth di Sungai Thames, di luar Istana Westminster. Apa yang dilakukan pun menghasilkan perkelahian yang melibatkan peserta Jah Wobble dan juru kamera, sebelas orang termasuk Malcom McLaren (Manager Sex Pistols), orang yang mengorganisir konser, dan beberapa anggota lain dari rombongan band, mereka semua ditangkap saat kapal itu berlabuh.

Meskipun banyak orang percaya lagu itu dibuat untuk sang ratu, Paul Cook membantah "It wasn't written specifically for the Queen's Jubilee. We weren't aware of it at the time. It wasn't a contrived effort to go out and shock everyone". Johnny Rotten telah menjelaskan makna lirik lagu tersebut bukan bertujaun untuk membenci Ras Inggris melainkan sebagai bentuk kecintaannya menjadi Rakyat Inggris yang ingin membangkitkan semangat untuk mereka yang teraniaya oleh rezim monarki kala itu ""You don't write 'God Save The Queen' because you hate the English race. You write a song like that because you love them, and you're fed up with them being mistreated."

Pada awalnya lagu God Save Queen milik Sex Pistols mencapai posisi puncak pada chart NME (New Musical Express) di Inggris, akan tetapi lagu tersebut diposisikan ke nomer 2 di UK Singles Chart seperti yang digunakan oleh pihak BBC. Beberapa tuduhan pun muncul bahwa grafik telah "diperbaiki" untuk menahan populeritas lagu tersebut kala itu.

Pada tahun 2002, Q Magazine memberi peringkat peringkat pertama untuk lagu "Gaod Save The Queen di daftar mereka sebagai chart "The 50 Most Exciting Tunes Ever", dan pada tahun 2003 berada di posisi ketiga dalam daftar chart "100 Lagu yang Mengubah Dunia ". Pada tahun 2010, lagu itu berada diantara top 10 lagu paling kontroversial sepanjang masa, dalam jajak pendapat yang dilakukan oleh PRS(Performing Right Society) for Music. Sampai saat ini  band Sex Pistols masih terus digemari oleh beberapa punkers di Indonesia terutama lagu God Save The Queen.

Tidak ada komentar untuk "Kisah Dibalik Lagu Kontroversial God Save The Queen Milik The Sex Pistols"