Perbedaan Antara Kampanye Hitam dan Kampanye Negatif

Kampanye, saat mendengar kata itu mungkin sudah tidak asing lagi di telinga.. Kampanye lebih identik di ranah politik, namun sebenarnya kampanye bukan hanya untuk masalah politik, dalam memperkenalkan sebuah gerakan sosial dari suatu kelompok juga dapat dikatakan sebagai kampanye.

Secara luasnya, kampanye diartikan sebagai suatu tindakan dan upaya yang lebih ditujukan untuk menggapai pencapaian tertentu lewat sebuah dukungan. Hal seperti itu bisa dilakukan secara perorangan ataupun perkelompok, sifatnya lebih mengarah untuk memberikan sudut pandang kepada para simpatisannya.

Adapun upaya tersebut memiliki kegiatan yang berbeda-beda pada saat mensosialisasikannya, bisa dengan cara black campaign atau dengan negative campaign. Meskipun tujuannya hampir dikatakan sama, namun keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.

Black Campaign (Kampanye Hitam)

Adalah serangkaian kegiatan yang lebih mengarah pada propaganda dengan tujuan mengaburkan fakta untuk mencapai tujuan. Hal tersebut sangat dilarang di negara manapun, sebab lebih mengutamakan unsur kebohongan yang menjurus pada fitnah. Cara penyampaian pesanpun dengan cara memutar balikan fakta, tidak menyampaikan data yang sebenarnya dan manipulatif.

Kampanye hitam bisa juga dilakukan dengan berbagai cara seperti melarang saingannya untuk berkampanye, memanipulasi data untuk menjatuhkan citra kompetitornya, dan menyampaikan pesan yang sifatnya mengarah pada pembunuhan karakter.

Negative Campaign (Kampanye Negatif)

Hal ini caranya berbeda dengan kampanye hitam, hal tersebut tidak melakukan unsur yang bertujuan untuk membohongi publik. Kampanye negatif tidak diartikan sebagai kebohongan, melainkan bentuk penyampaian materi yang nyata dan apa adanya terkait hal negatif dari apa yang pernah dilakukan para pesaingnya.

Orang atau kelompok yang melakukan kampanye negatif akan mencari tahu terlebih dahulu faktanya, hal tersebut meliputi track record (rekam jejak) pada kubu lawannya. Hal-hal negatif yang pernah dilakukan oleh pesaingannya akan dijadikan materi untuk menyampaikan pesan, jika berlawanan dengan kenyataan, hal tersebut tidak bisa dikatakan sebagai kampanye negatif, melainkan kampanye hitam.

Itulah perbedaan antara kampanye hitam dan kampanye negatif, penyampaian materi pesan cukup relevan untuk dijadikan sebagai acuan. Di Indonesia sendiri, kampanye hitam masih sangat sering dilakukan untuk mencapai tujuan. Semoga rakyat Indonesia bisa lebih cerdas membedakan mana yang fakta dan mana yang tidak.

Tidak ada komentar untuk "Perbedaan Antara Kampanye Hitam dan Kampanye Negatif"